Pages

Monday, January 27, 2014

TIGA JAGOAN MATI SEMUA

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - TIGA JAGOAN MATI SEMUA

Ada tiga orang pemuda yang gagah berani mereka termasuk tiga serangkai Jeger dikampungnya orang lain tidak ada yang berani melawan ketiga pemuda ini meskipun diantara mereka pun sering terjadi perselisihan dari hal hal yang sepele sampai urusan yang lebih besar tapi setiap terjadi perkelahian diantara mereka belum pernah ada yang menang atau pun kalah karena sama jagonya sampai akhirnya mereka bertiga bersahabat akrab.
Nama ketiga orang itu sama di awali dengan hurup ” A ” Abdullah, Abidin, dan Abdul Gafur, ketiganya selalu berangkat kemudian Nongkrong bersama sama sambil mencari obyekan , maklum ketiga orang ini adalah pengangguran dan sudah lama belum dapat pekerjaan tetap.
Suatu hari si Abidin mengajak kedua temannya untuk bekerja ke Luar Negri, mereka semua sepakat untuk bekerja di luar negri bersama sama tanpa keterampilan khusus bukan masalah bagi mereka karena nanti juga bisa belajar , kalaupun belum sempat belajar mungkin di luar negri juga mereka bisa jadi preman, Pendapat Abdul Gapur
Setelah mengumpulkan bekal seadanya mereka bertiga berangkat ke luar Negri menggunakan kapal layar karena satu satunya alat transfortasi untuk ke Negeri sebrang waktu itu hanya kapal layar, kalaupun ada kapal Terbang mana mungkin ketiga Preman ini punya uang buat beli tiket, karena waktu itu belum ada Perusahaan pengerah tenaga kerja,
Perlu berminggu minggu untuk sampai di Negeri tujuan dan pada minggu ke tiga terjadilah bencana pada kapal layar yang mereka tumpangi, kapal layar tersebut terserang badai hingga tenggelam semua penumpang mati kecuali ketiga jagoan kita ini karena mereka juga jago berenang , di tengah laut yang luas itu mereka bertiga tetap bersama sama sambil berharap ada pertolongan yang datang.
Entah hari yang keberapa setelah kapal tenggelam ketiga jagoan ini masih kuat maklum mereka kan jago segalanya, sampai suatu saat mereka melihat tiga ekor ikan lumba lumba berenang ke dekat mereka dan tanpa berunding terlebih dahulu ketiga orang ini langsung naik ke atas punggung ikan lumba lumba seorang satu ekor , Ketiga ikan lumba lumba kaget dan langsung kabur sambil membawa ketiga jagoan itu,karena ketiga orang ini memang jago meskipun ikan lumba lumba berenang cepat sambil loncat loncat diatas air ketiga jagoan ini tetap menclok di punggung ikan, entah berapa berapa lama mereka naik ikan sampai suatu saat ketiga orang tersebut melihat sebuah kapal dengan layar yang sudah compang camping berlayar di tengah lautan, dan tanpa komando ketiga jagoan kita langsung loncat dari punggung ikan lumba lumba kemudian berenang ke arah kapal tersebut dan naik keatasnya,
Alangkah kagetnya mereka karena diatas kapal itu bergelimpangan mayat mayat yang sudah mengering bahkan ada satu mayat yang jidatnya di paku ke tiang layar, belum sempat melepas lelah karena memang tidak terlau lelah mereka bertiga sepakat untuk membersihkan kapal itu dari mayat yang bergelimpangan tapi aneh mayat mayat yang sudah kering itu tidak bisa diangkat dan lengket ke lantai kapal, akhirnya ketiga jagoan ini menyerah baru kali ini mereka menyerah.
Karena rasa lelah sudah tidak tertahan lagi mereka bertiga tertidur pulas,tengah malam mereka terbangun oleh suara ribut diatas kapal seperti orang sedang berkelahi mereka bertiga melihat apa yang terjadi memang benar orang orang yang tadinya mati sekarang hidup lagi dan saling membunuh sampai menjelang pajar mereka semua mati.dalam posisi seperti keadaan ketika mereka bertiga melihat mayat mayat yang sudah kering,
Pada siang harinya ketiga jagoan memeriksa keadaan kapal ternyata dalam kapal itu banyak sekali persediaan makanan dan perhiasan emas berlian yang mahal harga,akhirnya mereka berkesimpulan kapal ini pastilah kapal Bajak laut yang terkena kutukan,kemudian mereka sepakat untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dengan kapal ini, mereka membuat tempat pengitaian yang terlidung untuk memantau keadaan kapal pada malam hari.
Ketika matahari sudah tenggelam mualilah terjadi sesuatu yang aneh , semua orang di kapal itu hidup kembali secara normal rupanya mereka mau mengadakan pesta minum minum sampai mabuk karena terlihat seseorang membawa satu tong anggur kemudian tempat minum yang terbuat dari logam di isi dengan anggur dan mereka minum bersama sama sambil bercanda tiba tiba terlihat oleh ketiga jagoan itu seorang Tua dengan jenggot putih naik keatas kapal kemudian seorang bajak laut yang sedang mabuk mendekati orang tua itu dan mempermaikannya Orang tua tersebut melawan tapi teman teman bajak laut makin senang seperti anak kecil yang dapat mainan baru akhirnya mereka menggantung orang tua tersebut dengan kaki di atas kemudian memukuli orang tua itu beramai ramai tindakan mereka sungguh kejam tapi bajak laut memang semuanya kejam,kalau tidak kejam enggak bakalan lulus testing jadi Bajak laut.
Sebelum meninggal Orang tua yang disiksa tadi mengucapkan kutukan ” Semua bajak laut dikapal ini akan mati berkali kali secara menggenaskan sampai badan mereka menyentuh tanah. tapi mana ada bajak laut yang sedang mabuk percaya kutukan itu , setelah orang tua itu meninggal terjadilah kutukan yang di ucapkan tadi sesama bajak laut mulai bertengkar dan saling membunuh persis seperti kejadian malam sebelumnya, dan itu terjadi setiap malam selama bertahun tahun karena mereka diatas kapal sehingga tidak bisa menyentuh tanah.
Suatu pagi yang cerah tanpak oleh ketiga jagoan kita daratan mereka bertiga sepakat untuk berenang menuju daratan dengan cara berenang karena dikapal bajak laut ini tidak ada sekoci begitu samapai di daratan mereka bertiga mencari orang pinter untuk menceritrakan kejadian di kapal bajak laut itu, seorang yang paling disegani di kampung itu setuju ikut untuk memeriksa keadaan kapal yang dimaksud dengan syarat bagi hasil akhirnya OK karena harta karun di kapal itu cukup banyak,
Dengan perahu kecil mereka berempat berangkat menuju kapal bajak laut tersebut, setelah samapi di kapal orang pinter ini mulai membacakan manteranya kemudian dia mengambil segumpal tanah dari dalam sakunya dan di oleskan ke mayat bajak laut yang sudah mengering tiba tiba mayat bajak laut itu mengeluarkan darah dari bekas lukanya kemudian terlepas dari badan kapal tempat mayat itu menempel, kemudian ketiga jagoan membuang mayat mayat itu kelaut
Hari hampir senja pekerjaan nyemplungin mayat ke laut baru selesai tinggal sekarang acara bagi hasil, semua harta yang ada di kapal di kumpulkan termasuk bahan makanan untuk di bagi diantara mereka, ketika pembagian dilaksanakan Orang pinter minta 50 % karena merasa dia yang paling berjasa, sebenarnya ketiga jagoan kita ini maunya adil semua di bagi empat jadi masing masing 25 % , tapi orang pinter tetap ngotot bahkan dia mengancam akan mengeluarkan dekrit maksudnya kutukan, ketiga jagoan takut juga kalau dikutuk, akhirnya mereka terpaksa setuju permintaan orang pinter itu.semua harta di bagi dua setengahnya untuk orang pinter dan setengahnya lagi untuk tiga jagoan,
Orang pinter mulai manaikan barang hasil pembagian ke perahu kecil miliknya, semua barang sudah naik tinggal seperempat karung beras yang belum naik tapi perahu sudah hampir tenggelam karena perahunya terlau kecil, ketiga jagoan mengusulkan agar beras yang seperempat karung di tinggal saja karena kuatir berahu kecil itu tidak akan kuat nanti bisa tenggelam kata mereka, tapi dasar rakus Orang pinter itu tetap minta beras bagiannya di naikan juga, benar juga dugaan ketiga jagoan baru saja perahu bergerak seratus meter tiba tiba ada ombak yang cukup besar menghantam perahu tersebut sampai terbalik dan sialnya si orang pinter tidak bisa berenang maka matilah dia ketiga jagoan tidak bisa menolong karena hari sudah gelap
Tinggal sekarang bagi hasil antara ketiga jagoan itu dari sisa yang 50 % semua di bagi rata tinggal satu buah guci made China berasal dari dinasti Ming yang harganya cukup mahal di pasaran kalau guci tersebut dibagi tiga jelas tidak mungkin karena guci pecah tidak ada harganya.akhirnya mereka bertiga sepakat untuk menyelesaikan masalah guci ini dengan adu panco, peraturannya siapa yang biasa mengalahkan dua orang berhak atas guci tersebut
Maka dimulailah adu panco Abdullah melawan Abidin yang menang (Selanjutnya)

Thursday, January 23, 2014

KERENDAHAN HATI SAMUEL MORSE

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - KERENDAHAN HATI SAMUEL MORSE

Seorang penemu tersohor Samuel Morse. Suatu saat ketika ia ditanya apakah pernah berhadapan dengan situasi di mana ia sama sekali tidak tahu apa yang harus diperbuat, dia menjawab; "Ya..aku pernah berhadapan dengan situasi seperti itu, dan bukan hanya sekali. Dan jika saya tak dapat melihat jalan atau jawaban secara jelas, saya akan berlutut dan berdoa memohon terang, pengertian dan jalan dari Tuhan."
Morse menerima banyak penghargaan oleh karena penemuan-penemuannya di bidang telegraf. Namun ia selalu dengan rendah hati berkata; "Saya telah membuat aplikasi berharga di dunia telegraf, namun itu bukan karena saya lebih baik, lebih hebat dari orang lain, tapi karena Tuhan dalam rencanaNya untuk umat manusia, harus merevelasikan hal tersebut lewat seseorang. Tuhan telah memilih untuk menyatakannya untuk dunia lewat diriku."
Kerendahan hati tidak berarti berpikir bahwa dirimu lebih rendah dari orang lain, tidak juga berarti kita memiliki gambaran yang rendah atas kemampuan diri sendiri. Tetapi sebaliknya, kerendahan hati berarti suatu kebebasan dari berpikir tentang diri sendiri.

Sumber Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, January 2, 2014

TIGA KARUNG BERAS

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - TIGA KARUNG BERAS

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan kemudian berkata kepada ibunya: "Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja di sawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata, "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.
Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata, "Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
Awal bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata, "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata, "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya"
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata, "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam-macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata, "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada di kampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata, "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu."
Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."
Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja (Selanjutnya)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...