Pages

Wednesday, May 15, 2013

Raja Menjadi Budak



Selama berminggu-minggu Abunawas tidak memiliki uang. Padahal dia membutuhkan uang untuk membeli makanan untuk kebutuhan sehari-harinya. Jadi, ia memutuskan untuk pergi ke desa sebelah untuk mencari pekerjaan. Hamper semua rumah sudah dia datangi. Tapi tetap tidak ada orang yang ingin mempekerjakannya.  Dia pun sangat lelah dan beristirahat di bawah sebuah pohon rindang. Akhirnya dia tertidur. Tiba-tiba dua tangan yang kuat menggenggam lengannya dan diikuti suara yang nyaring berkata,
"Hei bangun kamu ini manuasia malas!" dua tangan yang kuat tersebut menarik Abu membangunkannya.
"Anda harus membantu kami dalam pertanian kami," kata suara lain. Sebelum Abu bisa mengucapkan sepatah kata pun kedua orang yang kuat itu telah membawanya pergi ke pertanian mereka.
Mereka berjalan  beberapa saat  sebelum tiba di sebuah peternakan besar. Mereka membawa Abu ke seorang pria besar dan kuat dengan anting-anting di salah satu telinganya.
"Kau akan bekerja di sini sampai besok siang. Kami akan memberikan makanan dan minuman. Jika kamu bekerja lambat atau malas kami akan mencambuk punggungmu."
Abu pun bekerja dengan keras dan merasa sangat lelah, tiba-tiba dia dalam benaknya muncul ide. Dia mendekati orang kuat dengan anting-antingtersebut.
"Tuan," kata Abu.
"Apa?"
"Anda lihat bahwa saya seorang pria kecil. Aku tidak bisa bekerja cepat. Jika saya memberi Anda orang yang sangat kuat yang dapat bekerja tiga kali lebih keras dan lebih cepat dari saya, Anda akan membiarkan aku pergi?"
Orang yang kuat pemilik peternakan itu tanpaknya tertarik pada tawaran Abu itu. Dia setuju untuk membiarkan Abu pulang.
"Ingat, jika Anda menipu saya, Anda harus bekerja di sini sepanjang hari tanpa makanan atau minuman."
"Tidak, aku tidak akan menipu Anda," kata Abu.
"Besok, pada siang hari, Anda akan menemukan seorang pria tepat di bawah pohon di mana Anda menjemputku pagi ini. Dia akan menjadi milikmu."
Abu kemudian pulang ke rumah dan muncul di hadapan raja segera.
"Apa membawa Anda di sini, Abu"
"Yang Mulia, kemarin aku pergi ke desa sebelah menikmati musik yang sangat indah. Jika Anda merasa tertarik, saya bisa membawa Anda ke sana dan Anda dapat menikmati sendiri. Tapi, ada satu syarat."
"Apa itu, Abu?" tanya raja yang begitu tertarik dengan musik.
"Anda harus berpakaian seperti petani."
"Tidak, masalah," kata raja.
Keesokan harinya, Abu dan raja datang ke pohon rindang tempat Abu disergap.
"Saya tidak mendengar apa-apa, Abu,"
"Bersabarlah sebentar, Yang Mulia. Saya dengar musik kemarin di sini pada saat siang hari. Jadi, mari kita tunggu beberapa menit."
Angin bertiup lembut di wajah mereka. Raja menjadi mengantuk dan akhirnya tertidur. Pada saat itu Abu pergi diam-diam meninggalkan Raja.
Tak lama datanglah dua orang petani mendekati raja yang sedang tidur. Mereka menyeret raja. Tentu saja mereka tidak tahu bahwa mereka sedang menyeret raja mereka, Raja Harun El Roshid, karena ia mengenakan pakaian petani.  Tuan Peternakan  mengatakan hal yang sama dengan yang ia katakana kepada Abu sehari sebelumnya.
Raja bekerja keras dan cepat karena dia tidak ingin mendapatkan cambuk di punggungnya. Dia sangat marah kepada Abu dan orang-orang biadab. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa saat itu.
Keesokan harinya mereka membiarkan raja pulang tepat pada siang hari. Raja kembali ke istana segera dan memerintahkan penjaga untuk membawa Abu hadapannya. Ketika Abu berada di depan raja ia berkata dengan marah,
"Beraninya kau melakukan itu padaku! Aku akan menghukum kamu!"
"Tunggu sebentar, Yang Mulia!" Kata Abu tenang.
"Maafkan saya, tetapi jika aku tidak membiarkan Anda tahu sendiri segala sesuatu yang terjadi di sana, Anda tidak akan percaya padaku. Sekarang Anda telah melihat dan mengalami segala sesuatunya sendiri. Setidaknya Anda sekarang tahu bahwa tidak semua warga anda adalah orang baik. Beberapa dari mereka jahat dan kejam seperti para petani di desa tetangga. " Raja mengangguk perlahan dan kemudian tersenyum.
"Kau benar, Abu!"

No comments:

Post a Comment

Terima kasih Komentar dan sarannya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...